Kegiatan Lokmin Bulanan Lintas Program
bulan Desember 2013 telah berlalu. Namun semangatnya masih terasa sampai detik
ini. Kali ini Ogogirls akan mengulas kegiatan Lokmin Bulanan Lintas Program,
sebut saja Lokminbul hehehe, di Puskesmas Ogotua edisi Desember 2013.
Lokminbul biasanya diadakan pada tanggal 28
setiap bulannya. Akan tetapi, karena sesuatu hal, Lokminbul edisi Desember 2013
diundur menjadi tanggal 04 Januari 2014. Lokminbul kali ini membahas mengenai
cakupan kegiatan Puskesmas Ogotua tahun 2013 oleh masing-masing pemegang
program. Bidan Koordinator Puskesmas Ogotua, Ibu Ratna kami biasa memanggilnya,
memaparkan hasil cakupan kegiatan KIA/KB tahun 2013 dengan menggunakan media power point. Hal ini memacu semangat
dari beberapa pemegang program lainnya untuk melakukan hal yang sama. Misalnya
Kak Fadly, Pemegang Program P2 TB/Kusta, terpacu semangatnya untuk belajar
membuat power point agar dapat
memaparkan hasil cakupan kegiatannya saat Lokminbul mendatang. Serupa dengan
Kak Fadly, yaitu Kak Asma, Pemegang Program P2 ISPA dan Imunisasi, mengatakan
bahwa Lokminbul mendatang harus bisa membuat power point agar presentasi hasil cakupan kegiatannya lebih bagus.
Dukungan pun diperoleh dari Kepala Puskesmas Ogotua, dr. Mas’ati, beliau
mengharuskan Lokminbul mendatang setiap pemegang program wajib memaparkan hasil
cakupan kegiatannya dengan mempresentasikannya lewat media power point. Alhamdulillah Puskesmas Ogotua kini sudah memiliki
proyektor dan LCD sendiri. Bahkan Kak Kalsum, Pemegang Program P2 DBD &
Malaria meminta bantuan Pencerah Nusantara untuk mengajarinya membuat power point. Tidak disangka, mereka
ternyata menyimpan kemauan dan semangat belajar yang tinggi.
Suasan Lokmin Bulanan di Puskesmas Ogotua |
dr. Mas'ati, Kepala Puskesmas Ogotua, sedang memimpin jalannya lokmin |
Selain membahas mengenai cakupan hasil
kegiatan tahun 2013, Lokminbul edisi ini membahas mengenai rencana kerja
Puskesmas Ogotua selama tahun 2014. Diskusi antara Kepala Puskesmas dengan Staf
Puskesmas dan jaringannya pun berlangsung cukup lama. Kemudian pada akhir sesi
Lokminbul Ogogirls mengadakan refreshing ilmu
kepada staf Puskesmas. Sebenarnya kegiatan berbagi ilmu ini dirintis oleh PN
1. Ogogirls pun melihat kegiatan ini
sangat bermanfaat, khususnya bagi para staf Puskesmas, karena mereka dapat
mendapatkan update ilmu terbaru di
bidang kesehatan. Terdapat pula sedikit curahan hati dari Kak Fadly yang
mengatakan bahwa dirinya ingin memperoleh banyak ilmu baru dan manfaat dengan
adanya Tim Pencerah Nusantara Angkatan II selama 1 tahun di Puskesmas Ogotua.
Mendengar curhatan hati Kak Fadly pun Ogogirls terpacu untuk berbagi ilmu
kepada staf Puskesmas Ogotua. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya mereka (staf
Puskesmas) ingin sekali belajar dan meng-update
ilmu terbaru, tetapi akses untuk meng-update
ilmu tersebut jauh dari jangkauan mereka. Oleh karena itu kami ingin tetap
melanjutkan kegiatan refreshing ini.
Selain bisa berbagi ilmu kepada mereka, kami juga bisa mengasah ilmu yang kami
punya.
Topik refreshing
Lokminbul bulan ini ialah “Diare pada Anak”. Materi refreshing disampaikan oleh dr. Iim dan Sugi. Tidak lupa sebelum
memulai materi, kami adakan pretest terlebih
dahulu. Oh ya, mau tahu kenapa kami mengambil topik ini? Desember kelabu sedang
melanda Dampal Utara pada saat itu. Banyak kasus diare yang ditemukan, salah
satunya mungkin karena musim penghujan ini. Dari pengamatan kami, ketika ada
pasien balita diare, jarang sekali Zinc diresepkan, lebih sering Loperamid yang
diberikan. Padahal, Zinc termasuk dalam program Lintas Diare yang digalakkan
oleh Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan. Sebelum kami bercerita lebih lanjut, teman-teman sudah
pernah mendengar apa itu Lintas Diare? Lintas Diare adalah Lima Langkah
Tuntaskan Diare, yang terdiri dari pemberian oralit, pemberian Zinc selama 10
hari, teruskan pemberian ASI/makan, berikan antibiotik selektif, dan berikan
nasihat pada ibu kapan harus kembali. Disini kami ingin mensosialisasikan
pentingnya pemberian oralit dan Zinc pada pasien balita diare, tanpa
mengesampingkan poin Lintas Diare yang lain. Kami ingin meluruskan terapi yang
keliru yaitu memberikan Loperamid pada pasien balita diare. Loperamid merupakan
spasmolitik yang akan menghambat pergerakan usus, sehingga kotoran yang
seharusnya dikeluarkan, justru dihambat keluar. Pemberian Loperamid ini pun
dapat mengakibatkan komplikasi berupa prolaps pada usus.
Suasana sebelum pretest dimulai |
Sugi sedang menyampaikan Tatalaksana Diare pada Anak |
Saat sesi diskusi berlangsung, tidak
disangka staf Puskesmas aktif bertanya. Ada Kak Fadly yang aktif bertanya. Ada
Kak Sahpur, Perawat Pustu Desa Banagan, yang memberikan masukan dan
pengalamannya saat menghadapi pasien balita diare. Ada Kak Damaris, Bidan Desa
Malambigu, yang memberikan tambahan jawaban kepada Kak Fadly. Ada juga Ibu
Lusi, Pemegang Program SP2TP, yang menceritakan pengalamannya mendapatkan
pasien balita diare yang kembung dan tampak kesakitan saat balita tersebut
mengonsumsi obat Loperamid. Ketika Loperamid itu dihentikan, kembung sang anak
pun hilang. Pengalaman yang Ibu Lusi sampaikan ternyata sesuai dengan teori.
Selain itu, Pak Irfan, Bendahara Puskesmas Ogotua, pun meminta kami
mempraktikkan cara pemberian Zinc. Tidak lupa dr. Mas’ati pun turut berbagi
pengalamannya saat menghadapi pasien balita diare. Alhamdulillah, kami senang
karena staf Puskesmas Ogotua sangat antusias dan mau belajar.
Selesai menyampaikan materi diare, kami
adakan post-test guna mengetahui
sejauh mana mereka menyerap dan memahami materi yang kami berikan. Hasilnya pun
cukup memuaskan. Semua nilai mereka meningkat. Alhamdulillah…
Oke guys,
sekian dulu ya liputan mengenai refreshing
diarenya. Tunggu
aksi-aksi Ogogirls selanjutnya.. Salam hangat penuh cinta dari Bumi Ogotua guys!
pkk sangat membantu,masyarakat ya
BalasHapus