Tentang Gizi

Sedikit Cerita Awal

Ogotua desa kecil di Kecamatan Dampal Utara, tidak seperti  yang  saya bayangkan di awal ternyata desa ini sudah masuk listrik, ada beberapa toko, dan pasar kecil. Warga desa juga sangat antusias dengan pendatang. Disini saya belajar banyak mengenai kehidupan bermasyarakat, selain soal kehidupan saya juga banyak belajar mengenai kesehatan. Berhubung saya berlatarbelakang gizi jadi bakal lebih banyak bahas soal gizi hehe. Memang semasa kuliah banyak dipelajari berbagai keilmuan, tapi begitu terjun langsung di masyarakat….waaah harus banyak-banyak belajar lagi nih. Sebenernya banyak yang mau saya ceritakan di sini,biar singkat bahas mulai dari Puskesmas dulu aja ya.
Puskesmas Ogotua jumlah petugasnya bias dibilang kurang. Jauh kalo di bandingkan dengan di kota-kota. Kenyataannya waktu Kalakarya disampaikan tenaga gizi di Toli-toli itu hanya 6, hmm oke. Karena kekurangan ahli gizi makanya di beberapa Puskesmas tenaga gizinya berlatar belakang lain (perawat, sanitarian, dan lain-lain). Saya sering berdiskusi dengan Pak Irfan (tenaga gizi Puskesmas Ogotua). Beliau sudah 8 tahun memegang program gizi dan sering ikut pelatihan-pelatihan gizi. Kita kerjasama banget soal PMT dan penanganan gizi buruk. Selama kita diskusi gizi, ada beberapa hal yang kita lupa jadi buka buku lagi belajar lagi. Akhirnya saya kepikiran buat bikin alur tatalaksana penanganan beberapa masalah gizi kayak diare, cacingan, dan yang paling penting gizi buruk. Biar lebih bermakna diskusinya kita buat model tentiran +prepost test yang di bilang pak Irfan ujian Negara haha.

Pak Irfan sedang mengerjakan ujian negara. hehehehe


Sugi sedang berbagi ilmu dengan pak Irfan

 Alhamdulillah diskusi berjalan lancar dan semoga bisa di aplikasikan buat pasien.

Penyuluhan ke Pulau Simatang

Selain dalam Puskesmas kita juga bikin acara di luar Puskesmas, yang sudah dijalankan salah satunya Penyuluhan Hipertensi dan Penanganan Diare di Pulau Simatang,tepatnya Simatang Utara. Alhamdulillah warga antusias banget,untung balai desanya muat. Mereka senang sekali dapat informasi dari pendatang, keinginan untuk sehatnya juga tinggi. Lucunya mereka ingin sehat tapi susaaaaah banget ninggalin rokok. Padahal begitu diskusi waktu saya tanya “Kira-kira apasih yang menyebabkan darahtinggi?” kompak mereka jawab “rokok,dan lain-lain”. But still there’s a hope, someday they will find their way for keep health.

kak Azmi dan kak Kalsum sedang memberikan penyuluhan kepada warga

Sugi memandu jalannya penyuluhan


By. Lies Sugianti, S.Gz







0 komentar:

Posting Komentar

 

Flickr Photostream

Twitter Updates

Meet The Author