Cita-Citaku

“Teman-teman masih ingat apa tugas minggu lalu yang harus dibawa hari ini”, Tanyaku memulai pembicaraan.
“Membuat gambar tentang cita-cita kak”, jawab mereka serentak
“ya benar sekali, sudah buat semuanya?”, tanyaku lagi
“belum kak”, jawab sebagian anak-anak dan ada juga yang menjawab sudah.
“Oke, sesuai janji kita kemarin, hari ini kalian akan menceritakan cita-cita kalian di depan teman-teman, Sudah siap semuanya?”, tanyaku.
“Beluummm”, jawab mereka serentak.
“Siap ga siap maju ya..Ayo siapa mau maju duluan angkat tangan!”, Perintahku

Lama, tidak ada yang mengangkat tangan. Setelah berulang kali ditanya akhirnya ada yang berani maju ke depan untuk memulainya. Anak yang berani itu adalah Fagil. Fagil yang minggu lalu bilang ingin menjadi perakit bom. Akan tetapi, hari ini cita-citanya sudah berubah, tidak lagi menjadi perakit bom tetapi ingin menjadi pemain bola. Selain Fagil, ada Ula dan Fadail yang ingin menjadi pemain sepak bola. Satu persatu dari mereka maju ke depan untuk menceritakan cita-cita mereka. Meskipun awalnya mereka malu-malu untuk berbicara di depan kelas, akhirnya dengan percaya diri mereka menceritakan cita-cita mereka. Beragam cita-cita mereka, ada yang ingin menjadi dokter, perawat, TNI AU, guru agama, guru mengaji, pramugari, pemain bulu tangkis, pemain bola, bahkan ada yang ingin menjadi imam masjid. 
Fagil_Pemain Bola


Yassin_Imam Masjid

Dhea_Dokter

Syahril_TNI AU

Ika_Dokter

Fadail_Pemain Bola

Niar_Atlet Bulu Tangkis

Rahmatullah_Pemain Bola

Upi_Perawat

Tasya_Perawat

Lia_Pramugari

Winni_Pramugari

Sari_Guru Agama

Mawar_Guru Mengaji

Beragam alasan yang mereka utarakan tentang cita-cita mereka. Ada Ika yang menangis ketika menyampaikan alasannya ingin menjadi dokter. Ika ingin menjadi dokter agar bisa mengobati ibunya yang sakit dan tiba-tiba dia menangis karena ingat ibunya yang sakit di rumah.  Ada juga Mawar yang ingin menjadi guru mengaji karena ingin mengajari anak-anak di ogotua yang tidak bisa mengaji. Syahril yang ingin menjadi TNI AU karena ingin menangkap penjahat dan Winni ingin menjadi pramugari agar bisa naik pesawat danLia ingin keliling dunia dengan menjadi pramugari. Dan tak ketinggalan Yassin yang ingin menjadi imam masjid karena imam di ogotua yang kurang.

Itula cita-cita besar mereka, yang harus terus mereka peluk erat mimpi itu agar kelak mereka bisa mereguk manisnya menggapai mimpi. Mimpi yang harus mereka jaga disetiap langkah agar tercapai segala mimpi tersebut. Sebagai penutup untuk menguatkan mereka menggapai mimpi-mimpi mereka dua buah video inspiratif yaitu Pembuat Jejak dari Danang A Prabowo dan Paralympic Games diputarkan untuk mereka. Mereka begitu menghayati video yang ditayangkan, terlihat beberapa anak meneteskan air mata ketika melihat tangguhnya para atlet yang tidak lengkap anggota tubuhnya tetapi bisa menjadi atlet internasional. Dan juga penguatan untuk menuliskan mimpi-mimpi dan jangan takut bermimpi oleh Danang A Prabowo yang selalu menuliskan 100 targetnya dan hampir semua targetnya tercapai yang tersisa hanyalah coretan target yang telah tercapai. Kegiatan tersebut ditutup dengan kalimat “ kalau mereka saja bisa, Kita pasti bisa!”. Ayo raih mimpi-mimpimu adik-adikku, jangan takut bermimpi. Ogotua menunggu kalian!.


Anak-anak sedang menonton video "Pembuat Jejak"

Anak-anak sedang menonton video"Paralympic Games"





By Desyanti Eka Ernawati, S.Kep, Ns.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Flickr Photostream

Twitter Updates

Meet The Author