Sore itu, Jum’at 17 Januari 2014, Ogotua tidak diguyur hujan
seperti biasa. Anak-anak Pramuka SMA 1 Dampal Utara sudah bersiap dikelasnya
dengan seragam pramuka andalan mereka. Sore itu, bukan latihan pramuka biasa
buat mereka. Kedatangan 5 kakak-kakak
keren dari Pencerah Nusantara 2 Ogotua (narsis dikit boleh lah ya..hehehe)
membuat warna beda buat latihan pramuka mereka. Materi Pertolongan Pertama
Gawat Darurat akan menjadi materi latihan pramuka mereka di sore itu. Antusias
para anak-anak Pramuka untuk mengikuti acara tersebut cukup terasa karena
akhirnya kegiatan tersebut terlaksana
setelah beberapa kali diundur.
(Anak-anak Pramuka
SMA 1 Dampal Utara siap menerima materi pelatihan)
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan dalam dua hari yaitu
hari Jum’at dan hari Sabtu. Hari Jum’at untuk pemberian teori tentang PPGD dan
hari kedua untuk praktik/ skill lab tentang PPGD. Pada hari pertama kegiatan
diawali Pembukaan oleh Pembina Pramuka SMA 1 Dampal Utara yaitu Kak Fadly.
Kegiatan berikutnya adalah pre test yang dilanjutkan pemberian materi oleh Desy
selama kurang lebih 1,5 jam. Materi yang diberikan cukup banyak antara lain
tentang Pertolongan pertama pada kasus henti jantung, henti napas, tersedak, pingsan,
Pertolongan pertama pada kasus kecelakaan yang mengalami cedera/ trauma dan
juga tentang memindahkan pasien. Hasil pre test yang didapatkan anak-anak
pramuka masih rendah, ada yang dapat nilai 10 (dalam rentang 10-100) dan nilai
tertinggi hanya 60. Akan tetapi, setelah diberikan materi terjadi peningkatan
nilai post test dan yang tertinggi adalah nilai sempurna yaitu 100.
(Saat Pemberian
Materi Berlangsung)
Saat pemberian materi peserta terlihat banyak yang masih
bingun karena belum pernah mendapatkan materi tersebut sebelumnya. Banyak dari
mereka yang sebenarnya belum tergambar tindakan apa yang harus dilakukan. Akan
tetapi, kebingungan mereka terjawab keesokan harinya. Pelatihan hari kedua
direncanakan dimulai lebih awal yaitu pukul 14.30 WITA agar anak-anak
pramuka tidak pulang tertalu malam dan
bisa pulang pukul 17.00 WITA. Akan tetapi, budaya jam karet di Indonesia
ternyata telah menyebar sampai Ogotua juga (hehehe). Hal ini terbukti saat kami
(dr Iim, Nia, Desy) datang pukul 14.30 hanya ada pengurus inti pramuka yang
jumlahnya sekitar 5 orang dan anak-anak
pramuka belum ada yang datang. Akhirnya kami menunggu sampai pukul 15.30 dan
kegiatan baru bisa dimulai seperti hari sebelumnya.
Konsep pelatihan pada hari kedua berbeda dengan konsep pelatihan
hari pertama. Pada hari kedua peserta dibagi menjadi 3 kelompok dan akan masuk
pada 3 stase praktik yang berbeda secara bergantian. Tiga stase tersebut
meliputi Stase 1 yang dilatih dr. Iim tentang BHD RJP, PP Tersedak dan PP Pingsan, stase 2 dilatih
oleh Perawat Desy tentang perawatan luka dan pembidaian, stase 3 dilatih oleh
Bidan Nia tentang transportasi dan evakuasi korban. Saat sesi praktik,
anak-anak pramuka sangat antusias baik untuk bertanya maupun praktik mandiri
melakukan materi yang telah dicontohkan. Mereka terlihat sangat bersemangat
untuk mencobanya secara mandiri maupun berkelompok dengan temannya.
Kegiatan pelatihan berlangsung sesuai dengan baik dan waktu
selesai tepat pukul 17.00 mereka sudah selesai pelatihan dan siap untuk pulang
ke rumah masing-masing. Akan tetapi, sebelum pulang mereka harus mendapatkan
materi baris-berbaris dulu ala pramuka oleh pembina pramuka mereka dan
tampaknya mereka mendapatkan hukuman atas keterlambatan dan pelanggaran
disiplin waktu kedatangan mereka. Pramuka memang mengajarkan banyak hal
terutama tentang kedisiplinan dan dari anak-anak pramuka inilah harusnya akan
tercetak generasi-generasi penerus bangsa yang disiplin, tangguh dan peduli
terhadap sesama. Oleh karena itu, perlu bekal yang banyak agar mereka bisa bertahan dalam kondisi apapun.
Dan Pelatihan Kesehatan ini akan terus berlangsung bagi mereka diminggu-minggu
selanjutnya. Nantikan pelatihan kesehatan bagi anak-anak Pramuka SMA 1 Dampal
Utara selanjutnya dengan materi yang lebih menarik. SALAM PRAMUKA !!!
By Desyanti Eka Ernawati, S.Kep, Ns.
0 komentar:
Posting Komentar